Upaya mengantisipasi
Neo Liberalisme melalui
Kurikulum Pendidikan Ekonomi di Pendidikan Tinggi
JUN SURJANTI *)
Abstrak
Berdasarkan
konsep Samuelson, permasalahan ekonomi harus diselesaikan sesuai dengan sistem
nilai yang ada dimana sistem ekonomi itu diterapkan. Perguruan Tinggi (PT) sebagai lembaga keilmuan
bertanggung jawab untuk mengembangkan dan meninjau penerapan keilmuan yang
bersumber dari negara lain. Hal Ini berarti
bahwa masalah ekonomi khususnya pada pendidikan ekonomi, juga harus disesuaikan
dengan konsep nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu sistem ekonomi
Pancasila. Masalah Pendidikan ekonomi tidak seutuhnya dapat diselesaikan dengan
buku teks yang bersumber dari Barat (dogmatis Klasik), tetapi diselesaikan bersadarkan tata nilai dan
budaya melalui pembelajaran ilmu ekonomi di
Indonesia. Pembelajaran ekonomi yang tidak sesuai dengan kultur ekonomi
Indonesia akan menyebabkan permasalahan dalam aplikasi keilmuan ekonomi di
masyarakat dan akan menjadi bumerang bagi pembentukan watak dan karakter bangsa
Indonesia. Berkaitan dengan
permasalahan dalam pendidikan ekonomi, maka akan dikaji tentang: 1) Penerapan nilai-nilai ekonomi dalam pendidikan ekonomi
di Indonesia. 2) Kondisi Pendidikan Ekonomi di PT pada saat ini dan Permasalahannya. Dari hasil Pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1) Pembelajaran
ekonomi harus diarahkan pada terbentuknya perilaku ekonomi
yang sesuai dengan kultur di Indonesia, sesuai dengan tujuan pendidikan ekonomi yaitu memberikan
bekal kepada mahasiswa untuk menjadi pelaku ekonomi melalui pengenalan beberapa konsep dan teori ekonomi sederhana
untuk menjelaskan fakta, peristiwa, dan masalah ekonomi yang dihadapi. 2) Permasalahan yang dihadapi
pendidikan ekonomi adalah belum efektifnya Pembelajaran ekonomi di PT. Baik dilihat dari aspek isi (content),
metode pembelajaran yang kurang bervariasi, maupun media pendidikan yang terbatas. Untuk itu, diperlukan
kebersamaan oleh pengajar, pakar, ilmuwan
dan para pemerhati ekonomi, serta pemerintah dalam mencapaian tujuan
pembelajaran ekonomi yang sesuai dengan tata nilai di Indonesia.
Kata Kunci : Neo Liberalisme, kurikulum, Pendidikan
ekonomi.

Keterangan :
Artikel ini sudah dimuat dalam jurnal
Akademika UNS Vol V Nomor. 2 Juli 2013. ISSN 1979-4754
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel yang sangat bagus bu,,karena dewasa ini Indonesia mulai kehilangan jatidiri pancasilanya dan justru cenderung mengkiblat kebarat oleh karena itu perlu pencegahan agar ideologi pancasila in tidak bergeser keliberalisme salah satu cara nya adalah dengan menyelesaikan maslah ekonmi yang ad di Indonesia dengan berdasar Pancasila karena ketidak cocokan liberalisme diterapkan dan juga untuk menghindari pudarnya kepribadian pancasila di Indonesia
BalasHapusNisak nur fadillah (14080574113)
BalasHapusTerima kasih telah membaca dan memberi komentar
BalasHapusartikel ini memang bagus ibu , karena segala sesuatu yang menyangkut tentang bangsa indonesia baik ekonomi maupun pendidikan harus didasarkan atas nilai-nilai luhur yang ada di Indonesia itu sendiri, mencontoh hal dari bangsa lain mungkin perlu sebagai referensi tapi semua dasarnya harus tetap berlandaskan pancasila.
BalasHapusTerima kasih smg menjadi mahasiswa yang punya jati diri dan sll sukses
HapusArtikel yang bagus bu, teori-teori ekonomi sewajarnya memang harus disesuaikan dengan kondisi budaya perekonomian di Indonesia dalam penerapannya
BalasHapusLavean terima kasih semoga bisa menrapkan ilmu ekonomi ya..sukses ya
Hapus